HIJRAH DIPENGHUJUNG TAHUN
HIJRAH DIPENGHUJUNG TAHUN
(Mengenang Setahun Meninggalnya Seorang Ayah)
Hijrah secara
etimologi artinya meninggalkan yang maknanya adalah meninggalkan suatu tempat
menuju tempat lain. Secara terminologi khususnya dalam terminologi Islam, istilah
hijrah dimaknai sebagai meninggalkan sesuatu dan mendekatkan diri kepada Allah
SWT. Hal ini senada dengan pergantian tahun Masehi yang selalu terjadi
dipenghujung tanggal dalam bulan desember yaitu tanggal tiga puluh satu. Dan
ketika dikaitkan dengan momen-momen yang terjadi ditanggal tersebut berupa
momen kesedihan alias meninggalnya orang-orang terdekat, orang-orang yang kita
banggakan dan lain sebagainya, dimana mereka berpindah dari tempat yang namanya
alam dunia menuju ke alam akhirat.
Tiga Puluh Satu Desember
ditahun masehi merupakan tanggal terakhir di bulan desember disetiap tahunnya atau bisa dinamkan tanggal penghujung tahun. Tanggal
ini biasa digunakan oleh orang-orang yang lahir dan lupa akan tanggal dan bulan
lahirnya. Biasanya terjadi pada jaman-jaman dahulu yang belum mengenal adanya
pena, karena untuk menulis tanggal bulan dan tahun lahir sangat sulit. Sehingga
kebanyakan yang diingat hanya tahunnya saja. Disinilah penggunaan tanggal Tiga
Puluh Satu Desember ditetapkan sebagai tanggal dan bulan serta tahun kelahiran
di jaman dahulu. Hal ini sering ditemukan oleh orang-orang yang pekerjaanya
sebagai Pegawai Negeri Sipil.
Salah satu petuah beliau yang sering disampaikan pada anak-anaknya ataupun di momen-momen musyawarah adat adalah “yang sudah ditentukan oleh Tuhan sejak dalam kandungan ada tiga yaitu Nasib, Jodoh dan Ajal”. Ketiganya sudah terpatri sejak dalam kandungan ibu. Nasib, ketika lahir selanjutnya besar menjadi apa itu sudah ditentukan. Jodoh, Ketika sampai pada usia untuk berkeluarga dengan siapa itu sudah ditentukan. Ajal, Kapan kita meninggal dunia dan bagaiman cara kita meninggal dunia juga sudah ditentukan.
Petuah lain yang sering beliau sampaikan adalah tanggungg jawab sebagai orang tua adalah melahirkan, membesarkan, menafkahkan, menyekolahkan dan menikahkan. Untuk petuah ini beliau sudah khatam alias sudah penuhi semua. Karena keempat anak sudah habis tanggungjawabnya sebagai orang tua yaitu semuanya sudah menikah.
Setahun yang lalu tepatnya tanggal 31 Desember 2019 beliau berhijrah (berpindah tempat kehidupan dari Alam dunia ke Alam Akhirat) dengan mewariskan banyak ilmunya kepada anak-anaknya untuk dilanjutkan dalam hidup dan kehidupan. Ilmu yang syarat akan maknanya. Beliau hanya berpisan ketika mau menghembuskan nafasnya yang terakhir adalah beliau tidak meminta lebih namun beliau hanya meminta Doa istrinya dan anak-anaknya sebagai amalnya untuk beliau pertangganggunjawabkan dihadapan pengadilan Allah SWT. Allahumagfirlahu Warhamhu Waafihi Waafanhu

Komentar
Posting Komentar