SETAHUN MENUJU BDR

 SETAHUN MENUJU BDR

Oleh Syukur Matur, S.Pd

Guru SMP Negeri 1 Nagawutung - Kab. Lembata


Mengapa Harus BDR

          Sekitar akhir Pebruari atau awal Maret 2020, Indonesia dikejutkan dengan pemberiatan diberbagai media tentang tertularnya virus corona yang berawal dari kedatangan salah seorang warga Asing (WNA) ke negara Indonesia dan bertemu dengan beberapa warga indonesia. (Merdeka.com tanggal 02 April 2020 “Kronologi Munculnya Covid-19 di Indonesia hingga terbit Keppres Darurat Kesehatan”).

Virus Corona atau lebih trend dengan menggunakan istilah Covid-19 (Corona Virus Disease – 19) telah menyerang bumi pertiwi sejak Pebruari 2020. Kurang lebih satu tahun telah Indonesia dilanda musibah ini. Dampaknya sangat terasa disegala sektor. Salah satunya dalam dunia pendidikan. Dalam situasi Pandemi ini Pemerintah telah melakukan tindakan-tindakan prefentif untuk memutuskan mata rantai penularan COVID-19 dengan berbagai cara. Berbagai keputusan juga yang diambil oleh pemerintah kemudian dituangkan dalam bentuk surat-surat  edaran pun dilayangkan untuk dijalankan oleh penghuni bumi pertiwi dengan satu harapan bisa keluar dari jeratan virus berbahaya sepanjang sejarah yang dampaknya mendunia ini.

    Dalam dunia pendidikan, pemerintah dalam hal ini Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia juga menginstruksi melalui surat-surat edaran. Diantara Surat Edaran Nomor 15 Tahun 2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar Dari Rumah Dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19 yang memperkuat Surat Edaran Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Pendidikan Dalam Masa Darurat Coronavirus Disease (Covid-19). BDR merupakan singkatan dari beberapa kepanjangan. Persepsi ini terjadi ketika proses pembelajaran tersebut berlangsung. Diantaranya Belajar Dari Rumah, Belajar Dalam Rumah, Belajar Di Rumah. Dan mungkin masih banyak lagi kepanjanagannya menurut pemahaman dan pemaknaan serta penafsiran masing-masing orang.

 Belajar Dari Rumah

             Belajar Dari Rumah berarti segala bentuk proses pembelajaran dilakukan dari rumah.  Ketika pembelajaran tersebut dilakukan dari rumah maka tentunya pembelajaran dapat dilakukan dengan beberapa metode diantaranya Pembelajaran Jarak Jauh secara DARING (Dalam Jaringan) atau online, Pembelajaran Jarak Jauh Semi Daring, dan PembelajaranJarak Jauh Luar Jaringan (Luring) atau offline  Banyak cara untuk melakukan pembelajaran secara DARING atau online. Dan berbagai aplikasi yang dibuat untuk digunakan dalam pembelajaran online. Sebagai contoh zoom meeting, google class room, aplikasi vidio pembelajaran dan aplikasi serupa lainnya.

          Belajar Dari Rumah secara teknik adalah proses pembelajaran jarak jauh dimana siswa siswi tetap berada di rumah kemudian menerima materi yang diberikan oleh guru baik secara online tentunya dengan menggunakan beberapa aplikasi yang mendukung dalam proses pembelajaran dan secara offline berupa modul belajar mandiri dan lembar kerja, bahan ajar cetak, alat peraga dan media belajar dari benda di lingkungan sekitar.
(Sumber: https://mediaindonesia.com/humaniora/320002/belajar-secara-daring-harus-perhatikan-pedoman-bdr-kemendikbud)

          Pihak Pemerintah dalam hal ini Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) telah membantu memberikan pulsa gratis untuk warga sekolah. Hal ini dilakukan untuk dapat membantu warga sekolah baik itu pendidik dan peserta didik dalam melakukan pembelajaran secara online. Kegiatan belajar dari rumah dapat berjalan dengan baik tentunya harus didukung oleh beberapa faktor. Diantaranya penguasaan Teknologi Informasi (TI), peralatan yang memadai dan koneksi jaringan dalam hal ini internet juga harus mendukung. Disini peran guru dan siswa diwajibkan dalam penguasaan Tekonolgi Informasi(TI) dimaksud  . Salah satu contoh kecilnya harus memiliki dan dapat mengoperasi HP Android ataupun sejenisnya. Penguasaan Teknologi Informasi (TI) merupakan suatu tuntutan dijaman milenial ini. Karena di era ini HP Android bukan barang mewah untuk dipamerkan tapi sudah merupakan kebutuhan. Untuk jaringan internet pada umumnya bahkan sampai diwilayah terpencil juga jaringan sudah bisa diakses.

        “Dari Rumah” sepenggal kalimat tersebut perlu dimaknai dengan baik sehingga tidak terjadi perbedaan pemaknaan yang berdampak pada prosesnya. Sehingga Belajar Dari Rumah dalam pelaksanaanya tentunya bisa menggunakan sistem online atau Daring (Dalam Jaringan) ataupun Sistem offline atau Luring (Luar Jaringan)

Belajar Dalam dan Di Rumah

        Belajar dalam rumah berarti proses pembelajaran hanya dilakukan di dalam rumah. Kegiatan pembelajaran ini bisa menggunakan sistem Daring (Dalam Jaringan) atau online dan sistem Luring (Luar Jaringan) atau offline. Dua sistem  yang digunakan tersebut yaitu Daring (online) dan Luring (offline) ini hanya sebagai media bantu untuk siswa bisa belajar. Luring berkaitan dengan modul ataupun sejenisnya yang dibagikan oleh guru sedangkan Daring dilakukan untuk mendapatkan referensi tambahan dari modul tersebut. Sebagai  contoh ketika soal yang tertera pada modul tidak ada  jawabannya di modul maka siswa bisa melakukan mesin browsing berupa google dan lain sebagainya untuk mencari  jawabannya.

        Belajar di rumah merupakan salah  satu kegiatan pembelajaran yang dilakukan di rumah. Pelaksanaannya sama seperti belajar dalam rumah, namun dari segi lokasi bisa dalam rumah, bisa diluar rumah berupa di halaman rumah

        Dalam kegiatan pembelarajan ini harus membutuhkan pendampingan yaitu guru  dari pihak sekolah dan orangtua dari pihak keluarga. Kegiatan ini sangat membutuhkan peran aktif orang tua dalam mendampingi anak-anaknya. Sedangan pendampingan yang dilakukan oleh guru hanya beberapa jam saja layaknya prifat.

        Dengan adanya Situasi pandemi Covid-19 beberapa kemungkinan pemaknaan dari kepanjangan BDR yaitu Belajar Dalam Rumah diantaranya adalah menjaga sterilisasi lokasi belajar untuk lebih kondusif. Karena penyebaran virus (Covid-19) ini bukan hanya melalui transmisi-transmisi luar daerah namun sekarang lebih bermuara pada transmisi lokal.

        Apapun kepanjangan BDR tersebut tergangtung interpretasi masing-masing orang. Namun sesungguhnya BDR ini merupakan langkah yang diambil pemerintah dalam hal ini Kemedikbud hanya memindahkan lokasi atau tempat belajar dari sekolah ke rumah. Dengan maksud bahwa dapat memutuskan mata rantai dan meminimalisir penyebaran Covid-19. Selain itu siswa tetap dan wajib hukumnya untuk mendapatkan pelajaran dari guru. Hal ini menjadi penting untuk diperhatikan demi mencerdaskan anak bangsa. Sehingga sangat membutuhkan kerjasama yang baik dari berbagai pihak.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

KONSEP GEMA DAN GAUNG DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT

MENULIS BISA SEMUDAH BERNAPAS, BISA JUGA TIDAK