SUKSESKAN ANBK SEBAGAI TOLAK UKUR MUTU SMP NEGERI 4 NUBATUKAN
| SYUKUR MATUR, S.Pd Guru Mata Pelajaran IPA, TIM Literasi SMP Negeri 4 Nubatukan |
ANBK (Asesmen Nasional Berbasis Komputer) dan UNBK Ujian Nasional Berbasis Komputer) merupakan dua istilah yang hampir sama didengar namun sasaran penilaian berbeda. Salah satu badan turunan dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi yaitu BSNP (Badan Nasional Standarisasi Pendidikan) telah menggantikan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) menjadi Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) (https://jatimnetwork.com).
Secara umum ANBK merupakan penilaian yang dilakukan oleh setiap tingkatan sekolah mulai dari tingkat SD/MI sampai ke tingkat SMA/MA/SMK dan sederajat yaitu kelas V (lima) untuk tingkat SD/MI, kelas VIII (delapan) untuk tingkat SMP/MTs dan Kelas XI (sebelas) untuk tingkat SMA/MA/SMK. Berbeda dengan UNBK yang dalam pelaksanaannya pada akhir tahun pelajaran yang dilakukan oleh kelas puncak yaitu kelas IX (sembilan) untuk tingkat SMP/MTs dan kelas XII (dua belas) untuk tingkat SMA/MA/SMK dan sederajat
Senin 04 Okober 2021 merupakan jadwal yang tetapkan secara terpusat untuk semua sekolah (tingkat SMP/MTs) di seluruh indonesia berpacu dalam menunjukkan mutu satuan pendidikan di lembaganya masing-masing melalui penilaian (Asesemen) yang dilakukan secara online. Penilaian (Asesmen) tersebut oleh kemdikbud diberi nama ANBK (Asesmen Nasional Berbasis Komputer). Mutu satuan pendidikan dinilai berdasarkan hasil belajar peserta didik yang mendasar berupa literasi, numerasi dan karakter serta proses belajar mengajar pada satuan pendidkan dalam mendukung pembelajaran
SMP Negeri 4 Nubatukan yang merupakan salah satu SMP Negeri yang berada di ibukota Kabupaten Lembata juga turut berpartisipasi dalam menyukseskan program Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi tersebut. Lembaga yang sekarang ini dinahkodai oleh seorang ibu. Dia adalah Dra. Nona Maria Sina Boleng yang diamanahkan oleh Bupati Lembata (Alm Yance Sunur) sebagai Plt Kepala Sekolah telah mempersiapkan segalanya baik fasilitas maupun peserta ANBK serta semua guru dan pegawai wajib mengambil bagian dalam kegiatan dimaksud berupa pembentukan panitia.
Persiapan yang dilakukan oleh Ibu kepala sekolah dalam menyukseskan kegiatan ANBK (Asesmen Nasional Berbasis Komputer) sudah lama sejak program ini dirilis oleh bapak Nadiem Makariem selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendibud Riset). Hal-hal yang dilakukan oleh ibu kepala sekolah antara lain melakukan sosialisasi kepada orang tua siswa bersama pihak komite sekolah yang berlangsung di bulan Mei 2021, mengundang pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Lembata untuk melakukan sosialisasi tentang pentingnya AKM (Asesmen Kompetensi Minimum) dan Kegiatan sosialisasi AKM yang dilakukan oleh panitia di sekolah tersebut. Ibu Kepala sekolah juga telah mendatangkan buku detik-detik AKM (Asesmen Ketuntasan Minimal) untuk dibagikan kepada siswa dalam mempersiapkan diri, serta mempersipkan segala fasilitas pendukung dalam pelaksanaan simulasi AKM.
Dalam sosialisasi AKM (Asesmen Kompetensi Minimum) ditegaskan kembali bahwa Asesmen Nasional adalah program penilaian terhadap mutu setiap sekolah, madrasah, dan program kesetaraan pada jenjang dasar dan menengah. Mutu satuan pendidikan dinilai berdasarkan hasil belajar murid yang mendasar (literasi, numerasi, dan karakter) serta kualitas proses belajar-mengajar dan iklim satuan pendidikan yang mendukung pembelajaran. Informasi-informasi tersebut diperoleh dari tiga instrumen utama, yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar. Asesmen Nasional bertujuan untuk menunjukkan apa yang seharusnya menjadi tujuan utama satuan pendidikan, yakni pengembangan kompetensi dan karakter murid. Asesmen Nasional juga memberi gambaran tentang karakteristik esensial sebuah satuan pendidikan yang efektif untuk mencapai tujuan utama tersebut. Hal ini diharapkan dapat mendorong satuan pendidikan dan Dinas Pendidikan untuk memfokuskan sumber daya pada perbaikan mutu pembelajaran. (https://anbk.kemdikbud.go.id )
Dalam simulasi AKM (Asesmen Kompetensi Minimum) yang berlangsung selama dua hari tersebut berbagai motivasi yang selalu dilakukan oleh Ibu kepala sekolah untuk peserta AKM (Asesmen Kompetensi Minimum) di antara ibu menitipkan Lembaga SMPN 4 dipundak peserta.
“Pemerintah pusat dalam hal ini Kemdikbud Riset tahu tentang seperti apa mutu Lembaga SMPN 4 Nubatukan ada di pundak kalian yang ikut AKM (Asesmen Kompetensi Minimum) . Untuk itu maka saya berharap dalam mengerjakan soal harus lebih teliti dan jangan terlalu terburu-buru dalam menjawab soal. Dan salah satu hal yang tidak kalah pentingnya bagi kalian peserta adalah kondisi kesehatan perlu dijaga sehingga sampai pada waktunya tidak ada yang sakit karena nama-nama kalian sudah ditetapkan dari pusat”
Setelah selesai kegiatan simulasi AKM ibu kepala sekolah mempercayai panitia yang sudah dibentuk untuk melakukan pendampingan dan bimbingan. Pendampingan dan bimbingan yang dilakukan oleh bapak ibu guru berupa membahas soal-soal yang ada didalam buku detik-detik AKM dan masih banyak persiapan-persiapan lain untuk mensukseskan kegiatan tersebut.
Sebelum pelaksanaan kegiatan ANBK sesi pertama berlangsung, dihadapan peserta ANBK dengan jumlah peserta sebanyak 15 orang siswa kelas VIII beliau diminta oleh panita untuk memberikan sedikit sambutan. Beliau yang didampingi oleh wakil kepala sekolah Bapak Marselinus Lawe, proctor Yakobus S. Suban Karens, pengawas ruang sesi pertama Sesilia D. Making, S.Pd dan tim teknisi Paskalis Ola Rongan, S.Pd dan Donatus Sinu Tufan. Sambutan atau wejangan berupa motivasi untuk peserta ANBK sesi pertama.
“Kalian anak-anak ku harus berbangga bahwa dari sekian siswa di lembaga ini kalian yang terpilih sebagai peserta ANBK untuk melihat mutu pendidikan SMP Negeri 4 Nubatukan di mata Nasional dan itu bukan sembarang angkat tempel”. Dipundak adik-adik, saya menitipkan lembaga ini untuk orang kementrian melihat mutu pendidikan di Lembaga kita tercinta SMP Negeri 4 Nubatukan, lanjut Ibu Kepala”.
Pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) terdiri dari dua bagian kompetensi yaitu literasi dan numerasi . Literasi dan Numerasi merupakan dua kompetensi peserta didik yang sifatnya general dan mendasar. Literasi adalah kemampuan untuk memahami, menggunakan, mengevaluasi, dan merefleksikan berbagai jenis teks. Sedakan numerasi merupakan kemampuan berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah sehari-hari pada berbagai jenis konteks yang relevan (https://rajasoal.com/full-paparan-kemdikbud-tentang-literasi-dan-numerasi-dalam-pembelajaran/# )
Foto bersama Ibu Plt. Kepsek bersama Peserta ANBK Sesi 3
Setelah kegiatan ANBK
Dari semua kegiatan yang berlangsung yakni untuk siswa melalu jalur ANBK dan untuk guru melalui jalur Survey Lingkungan Belajar merupakan bentuk dukungan Lembaga SMP Negeri 4 Nubatukan dengan program Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi dalam melihat tolak ukur mutu satuan pendidikan. #wulakada#
Komentar
Posting Komentar